c Luas pasar dan sumber alam . d. Pemanfaatan teknologi . e. Factor budaya dan tingkat pendidikan . 32. Dalam pelaksanaan pembangunan ekonomi, Negara Indonesia membutuhkan investasi modal asing dari Negara-negara lain. Gejala politik dan dampak ekonomi nya b. Kelemahan structural . c. Otonomi daerah . Dibawah ini merupakan tujuan Pujisyukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hi d ayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi para pembaca. Harapan kami Tsunamiyang terjadi di Aceh tersebut merupakan salah satu dari lima kejadian tsunami di dunia. b. Letusan gunung api: Letusan gunung merapi merupakan gejala alam yang terjadi karena aktivitas magma di dalam perut bumi dan biasanya disertai adanya gempa bumi lokal yang disebut dengan gempa vulkanik. HUKUMISLAM BAGI PEMBAKAR HUTAN. BAB IV. ANALISA. A. Penyebab Kebakaran Hutan. Hutan adalah sebuah kawasan yang ditumbuhi dengan lebat oleh pepohonan dan tumbuhan lainnya. Kawasan-kawasan semacam ini terdapat di wilayah- wilayah yang luas di dunia dan berfungsi sebagai penampung karbon dioksida (carbon dioxide sink), habitat hewan, Untukmemperoleh gelar Sarjana Pertanian IPB, penulis menyelesaikan skripsi dengan judul “Valuasi Ekonomi Sumberdaya Alam Kebun Raya Cibodas’ dibawah bimbingan Ir. Sutara Hendrakusumaatmaja M.Sc, dan Ir. Tutut Sunarminto M.Si. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan, dimulai dari bulan Maret sampai dengan Juni 2008. PengertianWasir, Gejala, Penyebab dan Pengobatannya Selamat Datang Di Blog Kami, Pusat Herbal De Nature Indonesia Yang Menyediakan Berbagai Solusi Untuk Penyakit Anda. rSv82. Gejala Alam Biotik dan Abiotik - Kids, apakah kamu sudah tahu perbedaan antara komponen gejala alam biotik dan abiotik? Gejala alam biotik dan abiotik dapat berupa gejala alam terkait mengenai suatu benda, makhluk hidup atau pun sebuah peristiwa alam. Fenomena dan benda alam alam dapat berupa benda-benda yang ada disekitar kita, seperti batu, kerikil, besi, kapur, atau pohon. Baca Juga Macam-Macam Benda Langit di Alam Semesta, Bukan Hanya Bintang Sementara, sebuah peristiwa yang terjadi dapat berupa seperti fenomena banjir, gempa vulkanik, tektonik dan aktivitas makhluk hidup. Nah, gelaja alam tersebut dibedakan menjadi dua macam, yakni komponen biotik dan abiotik. Lalu, apa perbedaan di antara keduanya? Yuk, simak ulasannya! Baca Juga Hindari 4 Kebiasaan Ini Agar Mata Tidak Menua dan Selalu Sehat Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya. PROMOTED CONTENT Video Pilihan Daftar Isi1 Gejala Alam BIotik dan Abiotik2 Komponen Abiotik3 Komponen Biotik4 Contoh Gejala Alam Biotik5 Pengertian Abiotik6 Faktor-faktor Abiotik Apakah yang dimaksud dengan lingkungan biotik dan lingkungan abiotik? Lingkungan biotik adalah lingkungan yang di dalamnya meliputi meliputi seluruh organisme hidup dalm suatu ekosistem. Lingkungan abiotik adalah lingkungan yang di dalamnya tidak memiliki ciri hidup. Lingkungan abiotik meliputi seluruh aspek tidak hidup dalam suatu komunitas. Apakah yang dimaksud dengan gejala alam biotik dan gejala alam abiotik? Gejala alam biotik adalah peristiwa yang terjadi akibatproses kehidupan makhluk hidup. Gejala alam biotik juga diartikan suatu keadaan lingkungan di sekitar kita yang ditunjukkan oleh keadaan makhluk hidup. Contohnya, hama tanaman merajalela. Gejala alam abiotik adalah peristiwa yang terjadi bukan akibat proses kehidupan makhluk hidup. Gejala alam abiotik juga diartikan suatu keadaan lingkungan di sekitar kita yang ditunjukkan oleh keadaan benda tak hidup. Contohnya, gunung meletus. Komponen Abiotik Abiotik atau komponen tak hidup adalah komponen fisik dan kimia yang merupakan medium atau substrat tempat berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan tempat hidup. Sebagian besar komponen abiotik bervariasi dalam ruang dan waktunya. Komponen abiotik dapat berupa bahan organik, senyawa anorganik, dan faktor yang memengaruhi distribusi organisme, yaitu Suhu. Proses biologi dipengaruhi suhu. Mamalia dan unggas membutuhkan energi untuk meregulasi temperatur dalam tubuhnya. Air. Ketersediaan air memengaruhi distribusi organisme. Organisme di gurun beradaptasi terhadap ketersediaan air di gurun. Garam. Konsentrasi garam memengaruhi kesetimbangan air dalam organisme melalui osmosis. Beberapa organisme terestrial beradaptasi dengan lingkungan dengan kandungan garam tinggi. Cahaya matahari. Intensitas dan kualitas cahaya memengaruhi proses fotosintesis. Air dapat menyerap cahaya sehingga pada lingkungan air, fotosintesis terjadi di sekitar permukaan yang terjangkau cahaya matahari. Di gurun, intensitas cahaya yang besar membuat peningkatan suhu sehingga hewan dan tumbuhan tertekan. Tanah dan batu. Beberapa karakteristik tanah yang meliputi struktur fisik, pH, dan komposisi mineral membatasi penyebaran organisme berdasarkan pada kandungan sumber makanannya di tanah. Iklim. Iklim adalah kondisi cuaca dalam jangka waktu lama dalam suatu area. Iklim makro meliputi iklim global, regional dan lokal. Iklim mikro meliputi iklim dalam suatu daerah yang dihunikomunitas tertentu. Komponen Biotik Biotik adalah istilah yang biasanya digunakan untuk menyebut sesuatu yang hidup organisme. Komponen biotik adalah suatu komponen yang menyusun suatu ekosistem selain komponen abiotik tidak bernyawa. Berdasarkan peran dan fungsinya, makhluk hidup dibedakan menjadi dua macam, yaitu Heterotrof / Konsumen. Komponen heterotrof terdiri dari organisme yang memanfaatkan bahan-bahan organik yang disediakan oleh organisme lain sebagai makanannya . Komponen heterotrof disebut juga konsumen makro fagotrof karena makanan yang dimakan berukuran lebih kecil. Yang tergolong heterotrof adalah manusia, hewan, jamur, dan mikroba. Pengurai / dekomposer. Pengurai atau dekomposer adalah organisme yang menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme mati. Pengurai disebut juga konsumen makro sapotrof karena makanan yang dimakan berukuran lebih besar. Organisme pengurai menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen. Yang tergolong pengurai adalah bakteri dan jamur. Ada pula pengurai yang disebut detritivor, yaitu hewan pengurai yang memakan sisa-sisa bahan organik, contohnya adalah kutu kayu. Tipe dekomposisi ada tiga, yaitu aerobik oksigen adalah penerima elektron / oksidan anaerobik oksigen tidak terlibat. Bahan organik sebagai penerima elektron /oksidan fermentasi anaerobik namun bahan organik yang teroksidasi juga sebagai penerima elektron. komponen tersebut berada pada suatu tempat dan berinteraksi membentuk suatu kesatuan ekosistem yang teratur. Misalnya, pada suatu ekosistem akuarium, ekosistem ini terdiri dari ikan sebagai komponen heterotrof, tumbuhan air sebagai komponen autotrof, plankton yang terapung di air sebagai komponen pengurai, sedangkan yang termasuk komponen abiotik adalah air, pasir, batu, mineral dan oksigen yang terlarut dalam air. Contoh Gejala Alam Biotik Rantai makanan, yaitu perpindahan materi dan energi melalui proses makan dan dimakan dengan urutan tertentu. Tiap tingkat dari rantai makanan disebut tingkat trofi atau taraf trofi. Karena organisme pertama yang mampu menghasilkan zat makanan adalah tumbuhan maka tingkat trofi pertama selalu diduduki tumbuhan hijau sebagai produsen. Tingkat selanjutnya adalah tingkat trofi kedua, terdiri atas hewan pemakan tumbuhan yang biasa disebut konsumen primer. Hewan pemakan konsumen primer merupakan tingkat trofi ketiga, terdiri atas hewan-hewan karnivora. Setiap pertukaran energi dari satu tingkat trofi ke tingkat trofi lainnya, sebagian energi akan hilang. Jaring- jaring makanan, yaitu rantai-rantai makanan yang saling berhubungan satu sama lain sedemikian rupa sehingga membentuk seperi jaring-jaring. Jaring-jaring makanan terjadi karena setiap jenis makhluk hidup tidak hanya memakan satu jenis makhluk hidup lainnya. Pengertian Abiotik Abiotik bahasa Inggris Abiotic adalah salah satu komponen atau faktor dalam lingkungan. Komponen abiotik adalah segala sesuatu yang tidak bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi. Pengertian komponen abiotik yang tepat adalah komponen lingkungan yang terdiri atas makhluk hidup, komponen lingkungan yang terdiri atas makhluk tak hidup, komponen lingkungan yang terdiri atas manusia dan tumbuhan, serta komponen lingkungan yang terdiri atas makhluk hidup dan mkhluk tak hidup Abiotik merupakan lawan kata dari biotik. Komponen abiotik adalah komponen-komponen yang tidak hidup atau benda mati. Yang termasuk komponen abiotik adalah tanah, batu dan iklim, hujan, suhu, kelembaban, angin, serta matahari. Komponen abiotik dapat kita temui dimana saja. Komponen abiotik sama seperti komponen biotik, dimana juga berfungsi bagi kehidupan manusia. Abiotik tidak memiliki ciri sebagaimana faktor biotik, faktor abiotik adalah faktor pendorong untuk biotik sehingga biotik dapat hidup dan melakukan aktivitas. Faktor-faktor Abiotik Faktor abiotik adalah faktor yang berasal dari alam semesta yang tidak hidup, misalnya udara, air, cahaya, dll. Fungsi-fungsi komponen abiotik dalam pemenuhan kebutuhan manusia dan yang dapat mempengaruhi ekosistem antara lain Tanah juga salah satu unsur abiotik yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Tanah adalah tempat kita berpijak,tempat kita berjalan, tanah juga merupakan media yang sangat dibutuhkan oleh tumbuhan dan hewan. Tanah juga bisa menjadi sumber matapencaharian bagi manusia seperti berladang dan bertani adalah contoh mata pencaharian dengan cara mengolah tanah. Tanah juga merupakan tempat hidup bagi hewan-hewan seperti cacing. Tanah juga merupakan tambang emas bagi sebagian orang. Namun tanah juga bisa jadi malapetaka bagi manusia jika kita ceroboh dalam pekerjaan yang melibatkan tanah. Banyak kasus longsor yang menewaskan banyak orang. Untuk menghindari itu semua kita memang harus waspada dan berhati-hati dalam pekerjaan yang melibatkan tanah seperti menambang. Pada umumnya mahkluk hidup rata-rata dapat bertahan hidup hanya pada kisaran suhu 00C–400C. hanya mahkluk hidup tertentu saja yang dapat hidup dibawah 00C atau diatas 400C. hewan berdarah panas mampu hidup pada suhu dibawah titik beku karena memiliki bulu dan memiliki suhu tubuh yang konstan tetap. Suhu merupakan syarat yang diperlukan organisme untuk hidup. Temperatur lingkungan adalah ukuran dari intensitas panas dalam unit standar dan biasanya diekspresikan dalam skala derajat celsius. Secara umum, temperatur udara adalah faktor bioklimat tunggal yang penting dalam lingkunan fisik ternak. Supaya ternak dapat hidup nyaman dan proses fisiologi dapat berfungsi normal, dibutuhkan temperatur lingkungan yang sesuai. Banyak species ternak membutuhkan temperatur nyaman 13 – 18 oC atau Temperature Humidity Index THI < 72. Keadaan pergerakan molekul ditentukan oleh temperatur atau suhu. Makin tinggi suhu, maka akan mepercepat proses kehilangan air dari tanaman dan sebaliknya. Selama musim hujan, rata-rata temperatur udara lebih rendah, sedangkan kelembaban tinggi dibanding pada musim panas. Jumlah dan pola curah hujan adalah faktor penting untuk produksi tanaman dan dapat dimanfaatkan untuk suplai makanan bagi ternak. Curah hujan bersama temperatur dan kelembaban berhubungan dengan masalah penyakit ternak serta parasit internal dan eksternal. Curah hujan dan angin juga dapat menjadi petunjuk orientasi perkandangan ternak. Sinar matahari mempengaruhi sistem secara global, karena sinar matahari menentukan suhu. Sinar matahari juga merupakan unsur vital yang dibutuhkan oleh tumbuhan sebagai produsen untuk berfotosintesis. Radiasi matahari dalam suatu lingkungan berasal dari dua sumber utama Temperatur matahari yang tinggi. Radiasi termal dari tanah, pohon, awan dan atmosfir. Petunjuk variasi dan kecepatan radiasi matahari, penting untuk mendesain perkandangan ternak, karena dapat mempengaruhi proses fisiologi ternak. Lingkungan termal adalah ruang empat dimensi yang sesuai ditempati ternak.. Mamalia dapat bertahan hidup dan berkembang pada suatu lingkungan termal yang tidak disukai, tergantung pada kemampuan ternak itu sendiri dalam menggunakan mekanisme fisiologis dan tingkah laku secara efisien untuk mempertahankan keseimbangan panas di antara tubuhnya dan lingkungan. Air merupakan salah satu unsure abiotik yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Tanpa air manusia tidak akan bisa bertahan hidup. Ingat 70% bagian dari bumi adalah air. Air merupakan senyawa yang tersusun dari unsur Hidrogen dan Oksigen. Sekitar 80-90 % tubuh mahkluk hidup tersusun atas air. Zat ini digunakan sebagai pelarut di dalam sitoplasma, untuk menjaga tekanan osmosis sel, dan mencegah sel dari kekeringan. Air dibutuhkan untuk kelangsungan hidup organisme. Bagi tumbuhan, air diperlukan dalam pertumbuhan, perkecambahan dan penyebaran biji, bagi hewan dan manusia air diperlukan untuk minum dan sarana hidup lain seperti transportasi bagi manusia dan tempat hidup bagi ikan. Bagi unsur abiotik lain misalnya tanah dan batuan, air digunakan sebagai pelarut dan pelapuk. Selain berperan dalam menentukan kelembaban, angin juga berperan sebagai penyebaran biji tumbuhan tertentu. angin diturunkan oleh pola tekanan yang luas dalam atmosfir yang berhubungan dengan sumber panas atau daerah panas dan dingin pada atmosfir. Kecepatan angin selalu diukur pada ketinggian tempat ternak berada. Hal ini penting karena transfer panas melalui konveksi dan evaporasi di antara ternak dan lingkungannya dipengaruhi oleh kecepatan angin. Udara di atmosfer tersusun atas nitrogen N2­­, 78 %, oksigen O­2, 21 %, karbon dioksida CO2,0,03 %, dan gas lainnya. Jadi gas nitrogen merupakan penyusun udara terbesar di atmosfer bumi. Nitrogen Unsur Nitrogen merupakan gas yang diperlukan oleh mahkluk hidup untuk membentuk protein, dan persenyawaan lainnya. Tumbuhan, hewan, dan manusia tidak mampu memamfaatkan nitrogen yang ada di udara secara langsung. Ada bakteri yang dapat menangkap nitrogen bebas dari udara misalnya, bakteri rhizobium yang hidup bersimbiosis diakar tanaman kacang, atau ganggang biru anabaena yang hidup bersimbiosis dengan azolla tumbuhan air. Tumbuhan lainnya memperoleh nitrogen dalam bentuk nitrit atau nitrat. Nitrit dan nitrat secara alami terbentuk dari nitrogen diudara yang terkena lecutan petir, secara alami tanah memperoleh nitrit dan nitrat sehingga menjadi subur. Oksigen dan karbon dioksida Okigen O­2 merupakan gas pembakar dalam proses pernapasan. Makanan, misalnya karbohidrat yang ada di dalam sel, mengalami pembakaran oksidasi guna mendapatkan energi. Oksidasi tersebut sering disebut sebagai pernapasan sel. Dalam pernapasan dihasilkan pula karbondioksida CO2 dan air H2O. baik tumbuhan maupun hewan memerlukan oksigen dari udara bebas untuk pernapasannya dlam rangka mendapatkan energi. Angin dan kelembaban Angin berperan membantu penyerbukan tumbuhan, menyebarkan spora dan biji tumbuhan. Bebrapa serangga hama tumbuhan dapat diterbangkan oleh angin ke tempat lain yang jauh. Kelembaban berperan menjaga organisme agar tidak kehilangan air karena penguapan. Beberapa mikroorganisme seperti jamur dan bakteri hidup di tempat-tempat yang lembab. Mikroorganisme tersebut tidak dapat hidup ditempat-tempat kering. Kelembaban adalah jumlah uap air dalam udara. Kelembaban udara penting, karena mempengaruhi kecepatan kehilangan panas dari ternak. Kelembaban dapat menjadi kontrol dari evaporasi kehilangan panas melalui kulit dan saluran pernafasan Chantalakhana dan Skunmun, 2002. Kelembaban biasanya diekspresikan sebagai kelembaban relatif Relative Humidity = RH dalam persentase yaitu ratio dari mol persen fraksi uap air dalam volume udara terhadap mol persen fraksi kejenuhan udara pada temperatur dan tekanan yang sama Yousef, 1984. Pada saat kelembaban tinggi, evaporasi terjadi secara lambat, kehilangan panas terbatas dan dengan demikian mempengaruhi keseimbangan termal ternak Chantalakhana dan Skunmun, 2002. Mineral yang diperlukan tumbuhan misalnya belerang S, fosfat P, kalium K, kalsium Ca, magnesium Mg, besi fe, natrium Na, dan khlor Cl. Mineral-mineral itu diperoleh tumbuhan dalam bentuk ion-ion yang larut didalam air tanah. Mineral tersebut digunakan untuk berlangsungnya metabolisme tubuh dan untuk penyusun tubuh. Hewan dan manusia pun memerlukan mineral untuk penyusun tubuh dan reaksi-reaksi metabolismenya. Selain itu, mineral juga berfungsi untuk menjaga keseimbangan asam basa dan mengatur fungsi fsikologi faal tubuh. Demikianlah artikel dari mengenai Gejala Alam Abiotik Biotik, Komponen, Pengertian, Contoh, Beserta Faktornya, semoga artikel ini bermanfaat bagi anda semuanya, Gambar Gejala Alam Biotik dan Abiotik YouTube dari Apa itu Gejala Alam Biotik? Gejala alam biotik adalah perubahan yang terjadi pada ekosistem yang dapat mempengaruhi seluruh organisme yang hidup di dalamnya. Efek dari gejala alam biotik dapat dilihat pada komunitas organisme, seperti makhluk hidup yang punah, perubahan habitat makhluk hidup, dan lainnya. Gejala alam biotik ini juga dapat berdampak pada makhluk hidup yang dapat menyebabkan punahnya spesies. Mengapa Punahnya Spesies Merupakan Salah Satu Gejala Alam Biotik?Apa itu Gejala Alam Biotik?Apa yang Menyebabkan Punahnya Spesies?Bagaimana Menyelamatkan Spesies yang Punah?Mengapa Punahnya Spesies Merupakan Salah Satu Gejala Alam Biotik?Kesimpulan Apa yang Menyebabkan Punahnya Spesies? Salah satu alasan punahnya spesies adalah kerusakan habitat. Kerusakan habitat bisa disebabkan oleh perubahan iklim, deforestasi, polusi, dan lainnya. Hal ini menyebabkan makhluk hidup yang tidak dapat bertahan hidup dan mengakibatkan punahnya spesies. Selain itu, beberapa spesies juga punah karena kekurangan makanan, bahaya predasi, penyakit, atau karena bencana alam. Bagaimana Menyelamatkan Spesies yang Punah? Salah satu cara untuk menyelamatkan spesies yang punah adalah dengan melindungi habitat mereka. Dengan melestarikan hutan dan mengontrol polusi, kita dapat mencegah kerusakan habitat. Selain itu, mengendalikan populasi makhluk hidup juga dapat membantu mencegah punahnya spesies. Dengan mengurangi jumlah ternak di suatu wilayah, kita dapat membantu mencegah punahnya spesies di wilayah tersebut. Mengapa Punahnya Spesies Merupakan Salah Satu Gejala Alam Biotik? Punahnya spesies merupakan salah satu gejala alam biotik karena kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Aktivitas manusia seperti deforestasi, polusi, dan lainnya dapat menyebabkan kerusakan habitat makhluk hidup sehingga menyebabkan punahnya spesies. Akibat dari punahnya spesies ini akan merusak keseimbangan dalam ekosistem yang dapat berdampak pada kesehatan ekologi di suatu wilayah. Kesimpulan Gejala alam biotik adalah perubahan yang terjadi pada ekosistem yang dapat mempengaruhi seluruh organisme yang hidup di dalamnya. Punahnya spesies merupakan salah satu gejala alam biotik karena kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Dengan melestarikan hutan dan mengontrol polusi, kita dapat mencegah kerusakan habitat dan menyelamatkan spesies yang punah. Kepunahan adalah akhir dari kehidupan suatu organisme terutama spesies. Kepunahan dapat terjadi jika individu terakhir dalam suatu kelompok mati. Untuk menentukan punah tidaknya suatu spesies memang agak susah karena perlu penelitian dan pendataan yang spesifik. Dalam beberapa kasus, ada suatu spesies yang sudah dinyatakan punah namun ternyata muncul kembali. Baca juga Dampak pencemaran lingkungan 7 perbedaan batuan beku dan batuan sedimen Banyak faktor yang mendorong terjadinya kepunahan spesies hewan dan tumbuhan di dunia. Meskipun kepunahan adalah proses alami namun semakin banyak bukti ilmiah menunjukkan bahwa kegiatan manusia memicu percepatan kepunahan sebuah spesies. Penyebab utama dari kepunahan hewan dan tumbuhan antara lain 1. Kehilangan habitat Perubahan ruang permukaan bumi baik melalui bencana alam atau kegiatan manusia adalah ancaman terbesar tunggal bagi keberlanjutan hayati di Bumi dan penyebab utama kepunahan di dunia. Ketika hewan dan tumbuhan tidak memiliki habitat dan tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan baru maka ia lambat laun akan punah. 2. Perburuan Liar Kegiatan berburu hewan dan tumbuhan langka merupakan penyebab lain dari kepunahan sebuah spesies terutama mereka yang termasuk spesies endemik dengan habitat yang terbatas atau memiliki populasi kecil dan lambat secara regenerasi. Berburu kini menjadi sebuah kebiasaan baru para manusia ultrakaya. Uang menjadikan berburu sebagai suatu permainan biasa bagi mereka. Meskipun undang-undang perlindungan hewan dan tumbuhan langka sudah ada namun beberapa orang masih belum memahami dan malah seolah-olah tidak tahu tetang hukum tersebut. Koala meratapi habitatnya yang hilang 3. Munculnya Spesies Baru Kehadiran suatu spesies baru yang tidak endemik pada satu wilayah, memungkinkan adanya konsekuensi hewan dan tumbuhan asli akan hilang sedikit demi sedikit. Munculnya spesies baru dapat terjadi karena proses penyebaran seperti benih yang tertiup angin atau burung, namun proses tersebut sangat jarang terjadi. Baca juga Teori Big Bang dan Keadaan Tetap Kehadiran spesies baru lebih banyak disengaja oleh migrasi manusia yang cepat. Benih tumbuhan dapat dengan mudah dibawa manusia dengan tas, mobil, atau kaos kaki sekalipun. Kehadiran spesies baru di lahan yang endemik bisa jadi memicu persaingan yang tidak bisa ditoleransi oleh hewan dan tumbuhan lokal sehingga mereka akan kalah. 4. Polusi Pencemaran dapat terjadi secara alami maupun oleh kegiatan manusia. Pencemaran alami seperti erupsi dan banjir sering menyebabkan kepunahan lokal dan jarang dalam skala luas. Sementara kegiatan manusia seperti industri akan menghasilkan berbagai limbah beracun. Penggunaan pestisida juga dapat menghilangkan salah satu anggota rantai makanan sehingga akan ada spesies yang tidak terkendali pertumbuhannya. 5. Kompetisi Evolusi sangat dipengaruhi oleh persaingan antar spesies. Spesies yang tidak kuat dan kalah akan bermigrasi atau hilang dan punah dari habitatnya. 6. Penyakit Adanya wabah penyakit baik itu secara alami atau buatan dapat menimbulkan kepunahan suatu spesies. Contohnya penyakit elm Belanda, merupakan penyakit jamur pohon elm disebarkan oleh kumbang kulit kayu elm. Meskipun awalnya diyakini berasal dari Asia, penyakit ini telah tiba-tiba muncul di Amerika Utara dan Eropa dimana telah menghancurkan populasi pohon elm. Ada beberapa faktor ekologi lainnya yang berkontribusi terhadap kepunahan suatu spesies diantaranya - Derajat spesialisasi merupakan faktor penting. Semakin khusus hewan dan tumbuhan maka semakin rentan terhadap kepunahan. - Posisi organisme dalam rantai makanan. Semakin tinggi hewan dalam rantai makanan maka semakin rentan punah. - Kisaran distribusi memengaruhi kepunahan. Semakin sedikit sebaran organisme di bumi maka ancaman kepunahan semakin tinggi. - Kecepatan reproduksi juga memengaruhi kepunahan. Ada beberapa hewan yang lambat bereproduksi sehingga sulit beregenerasi. Jawabanbiotik adalah benda alam atau makhluk hidupjadi alam biotik adalah alam hidupapabila salah satu benda alam biotik tersebut punah /langka maka akan mempengaruhi sistem alam biotik mengapa jika salah satu benda biotik punah itu termasuk salah satu gejala biotikpenjelasansemoga membantu jangan lupa jadikan jawaban tercerdas

mengapa punahnya spesies merupakan salah satu gejala alam biotik